Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Dinding Sel, Flagel, dan Cara Hidupnya Dengan Contoh

Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Dinding Sel, Flagel, dan Cara Hidupnya Dengan Contoh - Ada banyak jenis dan spesies bakteri yang ada di bumi. Jumlahnya diperkirakan bahkan mencapai ratusan ribu. Jika semua bakteri tersebut tidak diklasifikasikan, akan sulit bagi kita untuk mengidentifikasi bagaimana sifat dan karakteristik dari bakteri-bakteri yang ada. Oleh karena itu, bakteri kemudian diklasifikasikan berdasarkan karakter-karakternya. Berikut ini, kami akan membahas tentang bagaimana klasifikasi bakteri lengkap dengan contoh-contohnya.

Klasifikasi Bakteri
Klasifikasi bakteri dapat dilakukan berdasarkan 3 karakteristik, yaitu berdasarkan dinding selnya, jumlah dan letak flagelnya, serta berdasarkan cara hidupnya.

Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Dinding Sel, Flagel, dan Cara Hidupnya Dengan Contoh


1. Klasifikasi Bakteri berdasarkan Karakteristik Dinding Sel

Dinding sel bakteri adalah salah satu materi unik yang membedakan bakteri dengan organisme lain yang ada di bumi. Dari dinding selnya ini kita bisa mengklasifikasikan 2 jenis bakteri, yaitu bakteri gram positif , bakteri gram negatif dan bakteri tak berdinding sel. Sistem klasifikasi bakteri ini pertama kali dilakukan oleh Hans Christian Gram.

a. Bakteri Gram Negatif 
Bakteri gram negatif adalah kelompok bakteri yang dinding selnya memiliki lapisan peptidoglikan tebal dan mampu menyerap warna violet dari lingkungan. Contoh bakteri gram negatif antara lain:


  1. Azotobakteria adalah bakteri tanah yang dapat memfiksasi nitrogen dari udara dalam kondisi aerobik.
  2. Bakteri ungu adalah bakteri yang bersifat fotoautotrof dan tidak menghasilkan oksigen.
  3. Cyanobacteria adalah bakteri fotosintetik yang biasanya hidup di ekosistem danau, kolam renang, dan ekosistem perairan tenang. Beberapa spesies bakteri ini diketahui memfiksasi nitrogen dari udara.
  4. Enterobakteria adalah bakteri pengurai yang hidup pada organisme mati seperti tumbuhan atau tubuh hewan yang membusuk.
  5. Klamidia adalah golongan bakteri yang dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan. Bakteri ini umumnya bertindak sebagai parasit atau hidup dengan mengambil energi dari inangnya. Contoh bakteri gram negatid ini adalah Chlamydia trachomati, penyebab penyakit kebutaan pada manusia dan hewan.
  6. Mixobakteria adalah bakteri yang mengeluarkan lendir untuk bergerak dengan cara meluncur. Bakteri ini umumnya tidak memiliki flagel.
  7. Pseudomonas adalah bakteri bersifat heterotrof yang dapat menghasilkan pigmen non fotosintetik. Pseudomonas termasuk bakteri yang merugikan karena dapat menyebabkan beberapa penyakit pada tumbuhan, hewan, dan manusia.
  8. Rhizobium adalah bakteri yang hidup bersimbiosis dengan bintil akar tumbuhan kacang-kacangan (legum). Bakteri ini mampu memfiksasi nitrogen di udara dan sering dimanfaatkan dalam usaha bioteknologi bidang pertanian.
  9. Riketsia adalah bakteri kecil berbentuk batang (coccus) yang bersifat sebagai patogen pada manusia dan hewan.
  10. Spiroseta adalah bakteri dengan dinding sel fleksibel, berbentuk spiral, dan bergerak dengan filamen aksial (struktur yang mirip flagela). Contoh bakteri bakteri gram negatif ini adalahTreponema pallidum.
  11. Vibrio adalah bakteri yang hidup di ekosistem air laut sebagai bioluminesensi. Contoh bakteri ini adalah Vibrio cholerae.


b. Bakteri Gram Positif 
Bakteri gram positif adalah kelompok bakteri yang dinding selnya memiliki lapisan peptidoglikan tipis dan mampu menyerap warna merah dari lingkungan. Contoh bakteri gram positif antara lain: 


  1. Aktinobakteria adalah bakteri dengan sifat agak mirip fungi dan pada petidoglikan dinding selnya tidak diselimuti selaput ini. Contoh bakteri ini adalah genus Streptomyces penghasil antibiotik streptomisin.
  2. Bakteri asam laktat adalah bakteri yang menghasilkan asam laktat melalui proses fermentasi gula. Secara alami, bakteri ini hidup di mulut manusia.
  3. Klostridium adalah bakteri penyebab tetanus (Clotridium tetani) dan penyakit botulinum (Clostridum botulinum).
  4. Mikobakteria adalah bakteri dengan dinding sel mengandung lilin. Contoh bakteri gram positif ini misalnya Mycobacterium tuberculosis penyakit Tubercolosis (TBC).
  5. Stafilokokus adalah bakteri patogen penyebab turunnya kekebalan tubuh manusia. Biasanya mereka hidup di kulit dan hidung.
  6. Streptokukos adalah bakteri yang hidup di mulut dan saluran pencernaan hewan dan manusia.


c. Bakteri Tidak Berdinding Sel
Tidak banyak bakteri yang masuk ke dalam golongan ini. Kendati begitu, salah satu contohnya bisa kita lihat pada Mikoplasma. Bakteri ini adalah bakteri parasit yang biasanya hidup di tanah atau saluran manusia tapi tidak menyebabkan timbulnya penyakit.

2. Klasifikasi Bakteri berdasarkan Jumlah dan Letak Flagela
Jenis jenis Bakteri
Setiap bakteri mempunyai jumlah dan letak flagela yang berbeda-beda. Klasifikasi bakteri berdasarkan flagelnya ini menghasilkan 4 macam, yaitu:

  • Bakteri monotrik adalah bakteri yang satu ujung selnya memiliki satu flagela.
  • Bakteri amfitrik adalah bakteri yang 2 ujung selnya masing-masing memiliki satu flagela.
  • Bakteri lofotrik adalah bakteri yang satu ujung selnya memiliki beberapa flagela.
  • Bakteri peritrik adalah bakteri yang seluruh permukaan tubuhnya memiliki flagela.


3. Klasifikasi Bakteri berdasarkan Cara Hidup
Klasifikasi bakteri berdasarkan cara hidupnya atau cara mereka memperoleh makanan menghasilkan 2 golongan besar, yaitu bakteri heterotrof dan autotrof. 

a. Bakteri Heterotofrof

Bakteri heterotofrof adalah bakteri hidup dengan memanfaatkan nutrisi organik dari mikroorganisme lainnya. Bakteri heterotrof umumnya tidak berklorofil dan tidak dapat menghasilkan makananya sendiri. Bakteri heterotrof dibedakan lagi menjadi 4 golongan, yaitu bakteri parasit, bakteri saprofit, bakteri patogen, dan bakteri apatogen.

Bakteri Heterotofrof


  1. Bakteri parasit adalah bakteri yang kebutuhan makanannya diperoleh dari tubuh mahluk hidup lain yang ditumpanginya. Contohnya bakteri heterotrof ini antara lain Spirochaetaceae (parasit usus moluska), Treponemataceae (parasit pada vertebrata), Borrelia recurrentis, Borrelia burgdorferi, dan Borrelia novyi.
  2. Bakteri saprofit adalah bakteri yang kebutuhan makanannya diperoleh dari sisa-sisa mahluk mati melalui proses perombahan bahan organik menjadi anorganik melalui fermentasi dan respirasi. Proses perombakan bahan organik yang mereka lakukan akan menghasilkan gas-gas seperti CO2, CH4, H2S, H2, N2, dan NH3.  Contoh bakteri heterotrof ini antara lain Metanobacterium omelianski, Thibacillus denitrificans, Escherichia coli, Clostridium sporageus, Desulfovirio desulfuricans, dan Methanobacterium ruminatum.
  3. Bakteri patogen adalah bakteri parasit yang selain menyerap makanan, ia juga menyebabkan timbulnya penyakit pada tubuh inangnya. Contoh bakteri ini antara lain Mycobacterium leprae, Salmonella thyphosa, Clostrididum tetani, Yersina pestis, Vibrio comma, Mycobacterium tuberculosis, Treponema pallidum, Corynebacterium diphtheriae, Pseudomonas cattelaye, Neisseria meningitidis, P. Solanacearum, Mycobacteriu bovis, dan M. avium.
  4. Bakteri apatogen adalah bakteri parasit hanya menyerap makanan tapi tidak menyebabkan timbulnya penyakit pada inangnya. Contoh bakteri ini antara lain Escherichia coli dan Streptomyces griseus.


b. Bakteri Autotrof

Bakteri Autotrof


  1. Bakteri autotrof adalah bakteri yang dapat menghasilkan atau membuat makanannya sendiri. Berdasarkan caranya bakteri autotrof dibedakan menjadi 2, yaitu fotoautotrof dan kemoautotrof.
  2. Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari. Bakteri fotoutotrof atau bakteri fotosintetik memiliki pigmen yang disebut bakteriopurpurin. Bakteriopurpurin pada bakteri hijau disebut bakterioviridin atau bakterioklorofil, sedangkan Bakteriopurpurin pada bakteri ungu memiliki pigmen ungu, merah, atau kuning.
  3. Kemoautotrof adalah bakteri yang membuat makanannya sendiri menggunakan energi kimia. Beberapa contoh bakteri kemouatotrof adalah Nitrosomonas, Nitrosocystis, Nitrosococcus, dan Nitrospira.


Nah, demikianlah pemaparan mengenai klasifikasi bakteri berdasarkan dinding sel, letak flagel, dan cara hidupnya lengkap dengan contoh-contohnya. Semoga pemaparan ini cukup lengkap dan dapat membantu pemahaman Anda. Salam!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Dinding Sel, Flagel, dan Cara Hidupnya Dengan Contoh"

Posting Komentar